Monday, July 6, 2009

Pandanglah Saudaraku!

. Monday, July 6, 2009

Pandanglah Saudaraku!

Saudaraku, Perjalanan ini memang panjang dan
melelahkan. Terkadang, mungkin kita terengah-engah
kehabisan nafas untuk terus menapakkan kaki hingga
sampai ke tujuan. Terkadang, mungkin kita terseok-seok
merasa tak kuat dan hampir tertinggal oleh derap serta
gerak para kafilah da\'wah itu. Terkadang, mungkin
kita tersandung dan terjatuh oleh aral dan kesulitan
perjalanan.


Saudaraku yang dirahmati Allah,
Tak satupun di antara kita yang tak pernah mengalami
suasana perasaan seperti itu. Hampir semua kita,
sekokoh apapun kepribadiannya, pasti akan mengalami
situasi lemah dan merasa kekurangan tenaga. Memang
demikianlah jiwa manusia, seperti yang pernah
disabdakan Rasulullah SAW dalam salah satu hadits
shahih, bahwa keimanan itu ada kalanya bertambah dan
berkurang. Ia bertambah karena amal shalih, dan
berkurang karena kemaksiatan.

Tapi ingat saudaraku,
Selama kita berusaha berada dalam kafilah ini, insya
Allah kelemahan dan kekurangan kita tidak akan mampu
menjatuhkan kita. Selama kita tetap komitmen bergerak
dalam orbit komunitas jama'ah da'wah, insya Allah kita
menerima banyak keistimewaan dan barakah. Selama kita
tetap memelihara hubungan baik dengan kafilah da'wah,
insya Allah semua kelalaian dan penyimpangan kita
kemungkinan besar akan dapat diluruskan dan kembali
kepada jalan yang benar. Kesimpulannya, kita baru akan
jatuh terpuruk, tenggelam, dan terseret oleh arus yang
lain, tatkala kita berada di luar arus atau orbit
jama'ah da'wah.

Salah satu barakah hidup bersama orang-orang sholih
adalah, mereka selalu mampu memberi nasihat dan
pencerahan hati bagi orang yang duduk bersamanya.
"Sebaik-baik sahabat adalah, orang yang bila engkau
melihatnya, menjadi kamu mengingat Allah", Begitulah
sabda Rasulullah SAW. Renungkanlah perkataan
Rasulullah tersebut. Sekedar melihat seorang teman
yang shalih akan memberi cahaya keshalihan yang
berbeda dalam diri orang yang melihatnya.

Saudaraku para kafilah da'wah,
Melihat orang lain yang lebih tinggi kadar ibadah,
zhuhud, jihad, dan ilmunya, pasti akan memberi
pengaruh yang besar dalam diri kita. Merekalah yang
akan mempengaruhi zhuhud kita, ibadah dan jihad kita.
Karenanya, para sahabat generasi pertama disebut
sebagai generasi istimewa, antara lain lantaran mereka
senantiasa hidup bersama Rasululluh SAW. Ada orang
salaf mengatakan, "Jika aku merasakan kekesatan hati,
maka aku segera pergi dan melihat wajah Muhammad bin
Wasi'" (Nuzhatul Fudhola, 1/526). Ibnul Mubarak juga
mengatakan, "Jika aku melihat wajah Fudhail bin Iyadh,
aku biasanya menangis".

Itulah salah satu prinsip yang dipegang oleh
orang-orang shalih terdahulu. Bagi mereka, bertemu
dengan saudaranya adalah bekal spirit yang dapat
membekali kebangkitan ruhani mereka. Dan memang
demikianlah yang terjadi.

Simaklah kisah yang disampaikan oleh Ibnul Qosim,
salah satu ulama fiqih di Mesir yang wafat tahun 191
H. "Aku pernah mendatangi Imam Malik sebelum waktu
fajar. Aku tanyakan dia tentang dua masalah, tiga
masalah, empat masalah, dan saya benar-benar
melihatnya dalam suasana lapang. Kemudian aku
mendatanginya hampir setiap waktu sahur. Terkadang
karena lelah, mataku terkatuk dan aku tertidur. Ketika
Imam Malik keluar Mesjid aku tidak mengetahuinya.
Kemudian aku dibangunkan oleh pembantunya sambil
mengatakan, "Gurumu tidak tertidur seperti kamu.
Padahal saat ini usianya telah mencapai 49 tahun.
Setahuku ia nyaris tidak shalat subuh dengan wudhu
yang dipakai untuk shalat Isya'.". (Tartibul Madarik,
3/250)."

Saudaraku,
Apa yang terlintas dan terbetik dalam jiwa kita
tatkala mendengar kisah di atas? Subhanallah.
Riwayat-riwayat seperti itu banyak disampaikan dalam
atsar, sehingga sulit bagi kita untuk tidak
menerimanya sebagai suatu kebenaran. Disebutkan di
sana, wudhu' Imam Malik tidak batal sepanjang malam,
dalam rentang waktu hampir separuh abad. Kondisi
seperti ini biasa dilakukan pada malam-malam musim
panas. Artinya, Imam Malik rela untuk menyedikitkan
makan dan minum sepanjang hari sehingga ia mampu
memelihara wudhunya.

Salah satu salafus shalih bercerita,"Aku pernah bangun
pada waktu sahur untuk mempelajari Al Qur'an kepada
Ibnu Akhram, seorang ulama Damaskus. Tapi ternyata
kehadiranku telah didahului oleh sekitar 30 orang. Dan
aku belum memperoleh giliran sampai datang waktu
ashar" (Nuzhatul Fudhola, 2/1145). Kebiasaan waktu
itu, satu orang diberi giliran untuk mempelajari Al
Qur'an sekitar 2 halaman. Lihatlah terhadap
kesabarannya yang luar biasa untuk menanti giliran
membaca 2 halaman Al Qur'an dari sebelum fajar hingga
waktu ashar. Yang lebih mengherankan lagi,
kedatangannya sebelum fajar telah didahului oleh
kurang lebih 30 orang.

Saudaraku,
Membaca dan menelaah peri hidup orang-orang shalih
juga mempu membangkitkan semangat baru dalam diri
kita. Bisa dikatakan, membaca dan menelaah peri hidup
mereka, hampir sama dengan kita menziarahi dan
berhadapan dengan mereka sehingga kitapun menerima
barokah dari Allah karenanya.

Karenanya Imam Abdul Jauzi Ra mengatakan, "Aku
berlindung kepada Allah dari peri hidup orang yang
tidak punya cita-cita tinggi hingga bisa diteladani
oleh orang lain yang tidak punya sikap wara' yang bisa
ditiru oleh orang yang ingin berzuhud. Demi Allah,
hendaklah kalian mencermati peri laku suatu kaum,
mendalami sifat dan berita tentang mereka. Karena
dengan memperbanyak meneliti kitab-kitab mereka adalah
sama dengan melihat mereka. Bila engkau mengatakan
telah mendalami 20.000 jilid buku, berarti engkau
telah melihat mereka melalui kajian engkau terhadap
tingkat semangat mereka, kepandaian mereka, ibadah
mereka, keistimewaan ilmu yang tidak pernah diketahui
oleh orang yang membacanya.. ......" (Qimatuz zaman
‘indal ‘ulama: 31).

Saudaraku,
Seringlah mengunjungi saudaramu dalam jalan ini.
Jangan jauhkan mereka dari hati. Sering-seringlah
berkunjung, bertatap muka, dan memandang wajah mereka.
Di sanalah engkau akan menemui berkah hidup berjama'ah
yang dapat memberi bekal bagi jiwa agar kita dapat
melanjutkan perjalanan ini sampai tujuan terakhir
............ Ridho Allah dan Syurga-Nya.

( Dikutip dari : Muhammad Nursani - Tarbawi Edisi 10
Th. II )



Posting Yang Berkaitan Berdasarkan Kategori :



0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 
ptcpaidproof.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com